Rangkaian lampu darurat adalah rangkaian elektronika
yang bisa menghasilkan/membangkitkan cahaya. Di tengah kondisi listrik kepulauan Bangka Belitung yang seringkali mati nyala, lampu darurat menjadi satu kebutuhan yang
vital. Ketika listrik padam di malam hari, lampu ini bisa menggantikan
fungsi penerangan untuk sementara waktu.
Lampu Darurat atau Emergency Light sering luput dari daftar belanja
kita tetapi akan langsung teringat pada saat listrik padam atau mati
lampu. Selama ini, ada dua jenis lampu darurat yang beredar, pertama
memakai lampu neon dan kedua memakai LED.
Lampu Darurat dengan IC 555 adalah sebuah pilihan tepat untuk
penerangan dalam rangka pemadaman listrik. Lampu Darurat IC 555
menggunakan sumber tegangan 12VDC yang dapat diberikan dari baterai 12V
Anda. Lampu Darurat IC 555 sangat sederhana dan mudah dibuat karena
masing-masing komponen mudah didapat di pasaran. Lampu Darurat IC 555
dapat menghasilkan cahaya 5W-10W.
Rangkaian lampu darurat
ini dikembangkan dengan multivibrator tak seimbang bersama-sama dengan
IC 555 digunakan untuk menggerakkan transformator dengan Q1.
Berfungsinya jangkauan frekuensi dari Lampu Darurat 555 dengan set
tertentu dari konfigurasi R1, R2 dan C2. T1 dalam Lampu Darurat
555 dengan 10V 500mA sebenarnya adalah sebuah transformator. Elemen
sekunder (0-10V) terhubung untuk Q1 untuk mendapatkan tawaran sinyal
dari multivibrator Anda. Kemudian primer (0-220V) dihubungkan pada
lampu.
Lampu Darurat (Emergency Lights ) adalah lampu rechargeable yg
berguna untuk keadaan darurat pada saat mati lampu atau padam listrik
atau bisa juga untuk dibawa camping, memancing,ronda atau untuk di taruh
di mobil anda untuk jaga-jaga jika ban kempes waktu malam.
Bila aliran listrik padam, gunakan rangkaian lampu darurat.
No comments:
Post a Comment